Press "Enter" to skip to content

Lengan Siswa SMP di Jaksel Terbelenggu Borgol Mainan, Aksi Cepat Damkar Berhasil Membebaskan

Peristiwa unik kembali terjadi di lingkungan sekolah menengah pertama (SMP) di wilayah Jakarta Selatan pada hari Selasa, 6 Mei 2025. Seorang siswa kelas VII sebuah SMP swasta di kawasan Pasar Minggu, berinisial RF (13 tahun), mendapati lengannya terbelenggu borgol mainan saat berinteraksi dengan teman-temannya. Akibatnya, tim penyelamat dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Sektor Pasar Minggu harus turun tangan untuk membantu melepaskan terbelenggu borgol tersebut.

Insiden terbelenggu borgol ini terjadi sekitar pukul 10.45 WIB di area kantin sekolah saat jam istirahat pertama. Berdasarkan keterangan dari guru piket, Bapak Surya Pratama (38 tahun), RF dan beberapa rekannya sedang bercanda. Diduga salah satu siswa membawa borgol mainan dan dalam gurauan, borgol tersebut terpasang di pergelangan tangan RF hingga akhirnya terbelenggu borgol dan mekanisme kuncinya tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

“Kami menerima laporan dari siswa lain bahwa RF lengannya terbelenggu borgol dan mereka tidak berhasil membukanya. Kami dari pihak sekolah sudah mencoba beberapa cara sederhana, namun karena borgol tersebut tampaknya macet, kami memutuskan untuk menghubungi Damkar agar tidak menimbulkan risiko cedera pada siswa,” jelas Bapak Surya Pratama di lokasi kejadian.

Merespons panggilan darurat tersebut, satu unit mobil pemadam kebakaran beserta personel penyelamat dari Sektor Pasar Minggu segera tiba di lokasi sekolah. Di bawah arahan Komandan Regu, Bapak Herman Wijaya (42 tahun), petugas Damkar dengan sigap melakukan analisis situasi dan menggunakan peralatan khusus seperti tang potong kecil untuk membuka terbelenggu borgol dari lengan RF. Proses pelepasan berlangsung dengan hati-hati dan berhasil diselesaikan dalam waktu kurang dari 15 menit tanpa menyebabkan luka pada siswa tersebut.

Setelah lengannya terbebas dari terbelenggu borgol, RF tampak lega dan berjanji akan lebih berhati-hati dalam bermain serta tidak membawa atau menggunakan benda-benda yang tidak semestinya di lingkungan sekolah. Pihak sekolah menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada petugas Damkar atas respons cepat dan profesionalisme dalam menangani kejadian ini. Kepala Sekolah SMP tersebut, Ibu Kartika Sari, M.Pd. (50 tahun), kembali mengingatkan seluruh siswa tentang pentingnya menjaga keselamatan diri dan teman, serta mematuhi peraturan sekolah terkait barang bawaan. Insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh komunitas sekolah tentang potensi risiko dari benda-benda yang dianggap sepele.