Di tengah arus deras informasi digital, peningkatan kualitas jurnalisme menjadi sebuah keharusan. Komunitas Jurnalis Muda Indonesia (KJMI) mengambil langkah proaktif dengan menggelar pelatihan intensif mengenai jurnalisme data. Inisiatif ini bertujuan untuk membekali para jurnalis dengan keterampilan analitis yang mendalam, memungkinkan mereka untuk menyajikan berita yang tidak hanya akurat, tetapi juga berbasis data kuat dan mudah dipahami oleh publik.
Pelatihan yang bertajuk “Data-Driven Journalism Bootcamp 2025” ini berlangsung selama tiga hari, mulai 17 hingga 19 November 2025, di sebuah pusat pelatihan di Jakarta. Acara ini diikuti oleh 50 jurnalis muda dari berbagai media cetak dan online di seluruh Indonesia. Ketua KJMI, Bapak Rian Firmansyah, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk menjawab tantangan jurnalisme modern. “Di era hoax dan misinformasi, peningkatan kualitas jurnalisme tidak bisa lagi hanya mengandalkan wawancara dan observasi. Kita harus mampu mengolah data besar untuk menemukan cerita yang tersembunyi,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.
Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini sangat beragam, mulai dari teknik pengumpulan data dari sumber publik, visualisasi data, hingga penggunaan alat-alat analisis statistik. Para mentor yang dihadirkan adalah praktisi jurnalisme data dari media-media terkemuka dan akademisi dari perguruan tinggi. Salah satu mentor, Ibu Santi Wijaya, seorang jurnalis investigasi senior, menekankan pentingnya verifikasi data. “Data bisa menjadi senjata paling ampuh bagi jurnalis, tetapi jika tidak diverifikasi dengan benar, bisa menjadi bumerang,” pesannya kepada para peserta. Pelatihan ini adalah contoh nyata upaya peningkatan kualitas profesionalisme dalam jurnalisme.
Dampak dari pelatihan ini diharapkan dapat terlihat dalam karya-karya jurnalistik di masa mendatang. Jurnalis yang memiliki keahlian jurnalisme data diharapkan mampu memproduksi laporan investigasi yang lebih mendalam mengenai isu-isu penting, seperti korupsi, lingkungan, atau kebijakan publik. Laporan yang didukung data yang solid tidak hanya lebih kredibel, tetapi juga dapat memengaruhi kebijakan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Ini adalah bukti bahwa peningkatan kualitas jurnalisme memiliki peran krusial dalam membangun masyarakat yang lebih terinformasi.
Kepolisian Republik Indonesia, melalui Divisi Humas Polri, juga mendukung penuh inisiatif semacam ini. Menurut Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Dedi Prasetyo, jurnalis yang profesional dan kredibel adalah mitra penting dalam penegakan hukum dan menjaga ketertiban masyarakat. “Kami menyambut baik peningkatan kualitas jurnalisme. Semakin baik kualitas berita, semakin rendah pula potensi penyebaran hoax yang dapat memicu keresahan,” katanya pada 20 November 2025. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan kolaborasi antara jurnalis dan aparat penegak hukum dapat semakin kuat, demi tercapainya informasi yang akurat dan terpercaya bagi masyarakat luas.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.